Belajar Berhitung Pada Anak Usia Dini
Anak usia 4 – 6 tahun sudah mulai diajarkan berhitung di sekolah. Konsep-konsep yang diajarkan pada usia ini merupakan konsep dasar angka dan berhitung dan belum masuk pada operasi hitung yang lebih kompleks. Menurut Flavell (1993), ada 5 cara yang dapat diterapkan pada saat mengajarkan mereka berhitung.
The One – One Principle
Dalam mengajarkan berhitung pada anak, angka yang hendak diajarkan hendaknya disebutkan semua, satu persatu, tanpa pengulangan, pengurangan atau perhentian. Misalnya menghitung dari satu sampai lima maka satu, dua, tiga, empat, lima. Semua angka ini harus disebutkan tanpa ada yang diulang agar anak dapat mengingat urutannya dengan tepat.
The Stable – Order Principle
Berdasarkan prinsip ini maka bila kita hendak mengajarkan anak menghitung jumlah maka urutan satu, dua, tiga, dan seterusnya harus diucapkan dengan benar sesuai dengan urutanny. Bila hal ini dilakukan terus menerus maka anak secara otomatis akan mengingat urutan angka yang benar dalam menghitung jumlah jangan sekali-sekali mengganti menjadi tiga, dua, satu atau mengacaknya.
The Cardinal Principle
Guru harus ingat untuk selalu mengulang angka terakhir atau jumlah benda yang dihitung. Misalnya menghitung 3 apel maka berdasarkan prinsip stable – order, harus disebut satu persatu, yaitu satu, dua, tiga dan guru harus menekankan pada angka tiga, terakhir menjadi satu, dua, tiga ….. tiga apel.
The Abstraction Principle
Bila tiga prinsip sebelumnya mengajarkan bagaimana cara menghitung maka prinsip ini menekankan apa yang dapat dihitung. Umumnya anak usia 4 tahun sudah dengan amat aktif mencoba menghitung semua benda yang ada di sekitarnya. Mereka bahkan tidak memperhatikan penggolongan, seperti bentuk, warna, atau apapun. Mereka menggabungkan saja kursi, papan tulis, bentuk, mainan, dan hal-hal lain yang ada di dekat mereka.
Karena anak usia ini sudah mempunyai ketertarikan untuk menghitung segala sesuatu maka mereka mulai dapat diajarkan hal-hal yang dapat dihitung. Misalnya kelompok kejadian, hewan, benda, dan segala hal yang ada disekitar mereka.
The Order – Irrelevance Principle
Penting juga bagi anak untuk mengerti bahwa benda mana yang dihitung terlebih dahulu tidaklah menjadi masalah sehingga anak tidak terpaku pada bendanya, melainkan terbiasa dengan angka 1.
Anak usia 5 tahun sudah dapat mengerti bahwa walaupun mereka harus selalu mulai dengan angka satu, angka satu ini dapat direpresentasikan dengan berbagai objek. Inilah yang dimaksudkan dengan prinsip ini. Maksudnya, anak sudah bisa mengerti bahwa bila hendak menghitung jumlah kotak yang ada di ruangan kelas (ada 3 kotak, satu berwarna biru, satu merah, dan satu hijau) maka angka satu dapat jatuh pada kotak biru, merah, atau hijau. Jadi yang penting adalah mulai dengan satu benda yang kita sebut ’satu’ dan lanjut ke benda lainnya. Benda mana yang berada pada urutan pertama atau terakhir tidak menjadi masalah.
Kecerdasan matematis – logis didefinisikan sebagai kemampuan menggunakan angka dengan baik dan melakukan penalaran yang benar. Kemampuan ini meliputi kemampuan menyelesaikan masalah, mengembangkan masalah dan menciptakan sesuatu dengan angka dan penalaran (Amstrong, 1999).
Kecerdasan matematis – logis mulai muncul pada masa kanak-kanak dan meledak pada masa remaja dan awal masa dewasa. Wawasan matematis tingkat tinggi akan menurun setelah usia 40 tahun (Amstrong, 2003).
Pada anak-anak, kecerdasan matematis – logis muncul dalam bentuk indikator berikut:
1. Anak memiliki kepekaan terhadap angka, senang melihat angka dan cepat menghitung benda-benda yang dimiliki, cepat menguasai simbol angka dan pembilangan, mengidentifikasi dengan baik angka pada uang, serta mampu membilang dengan cepat.
2. Anak tertarik dan terlibat dengan komputer dan kalkulator, anak suka bermain kalkulator, memencet-mencet dan senang melihat angka keluar, anak usia 4 – 6 tahun dapat memanfaatkan kalkulator untuk menambah dan mengurang, tetapi masih kesulitan membaca angka dalam jumlah banyak (diatas ratusan).
3. Anak menyukai permainan yang menggunakan logika, strategi dan penuluran seperti maze.
Download lembar kerja Penjumlahan klik link dibawah ini :
- Adding Worksheet
- Addition Coloring Worksheet
- Addition Family Worksheet
- Basic Addition Worksheet
- Column Addition Worksheet
- Early Years Addition Worksheet
- Easy Addition Worksheet
- Image Addition Worksheet
- Kindergarten Addition Worksheet
- Math Addition Worksheet
- Picture Addition Worksheet
- Simple Addition Worksheet
- Practice Adding Math Worksheet
- Olympics Math Worksheet
Download lembar kerja Pengurangan klik link di bawah ini :
- Basic Subtraction Worksheet
- Bird Subtraction Worksheet
- Fun Subtraction Worksheet
- Kindergarten Subtraction Worksheet
- Math Subtraction Worksheet
- Picture Subtraction Worksheet
- Printable Subtraction Worksheet
- Quiz Subtraction Worksheet
- Simple Subtraction Worksheet
- Subtracting Worksheet
- Subtraction Worksheet
- Practice Subtracting Math Worksheet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar